Apertur yang sempit berarti kedalaman bidangnya lebih kecil. Jika lensa Anda memiliki diameter yang sangat kecil, Anda harus menggunakan kecepatan rana yang lebih lama (f-stop lebih besar) untuk mendapatkan efeknya. Hal ini mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera, sehingga menghasilkan gambar buram.
Lensa sudut lebar mampu menghasilkan depth of field yang jauh lebih luas dibandingkan lensa aperture sempit. Karena f-stop lebih besar, kecepatan rana yang sama digunakan untuk mengaktifkan dan menghalangi efek. Lensa sudut lebar memungkinkan Anda menggunakan kecepatan rana yang lebih lama dan menurunkan kedalaman bidang.
Kamera lain, seperti SLR digital, mungkin hanya mendukung lensa yang digunakan dengan lensa sudut lebih lebar. Bentuk film lainnya atau fotografi Digital mengharuskan f-stop ditingkatkan untuk mencapai efek yang sama. Kedalaman bidang yang dangkal memberi gambar kecepatan rana yang lebih cepat.
Fotografer yang mencari efek yang tidak perlu dilakukan cukup menggunakan cahaya alami untuk menciptakan efek ini. Penggunaan long exposure saat matahari terbenam, saat matahari masih berada di langit dan meredup, menghasilkan gambar yang unik. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan jangka waktu yang lama untuk mengambil gambar. Kamera dapat dialihkan ke mode senja, memungkinkan Anda menggunakan kecepatan rana yang lebih pendek, namun menjaga gambar tetap gelap untuk jangka waktu yang lebih lama.
Faktor penting lainnya saat menciptakan efek adalah panjang rana. Kecepatan rana yang panjang adalah yang terbaik jika Anda ingin mendapatkan gambar dengan latar belakang buram.
Jika Anda menggunakan fotografi lanskap sebagai hobi anda, maka anda harus berusaha mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Namun, jika Anda hanya berniat memotret untuk tujuan jualan, Anda bisa membuat foto Anda lebih menarik dengan menggunakan teknik dan trik yang dibahas pada artikel ini.
Saat mengambil foto lanskap, penting untuk memperhatikan kedalaman bidang dangkal yang diperlukan. Kedalaman bidang adalah area yang ditutupi oleh latar belakang.
Tergantung pada kondisinya, latar belakang dapat menutupi sebagian besar foto, hanya menyisakan sedikit di latar depan. Untuk melihat latar belakang buram, Anda perlu menggunakan kecepatan rana yang lebih panjang dan aperture yang lebih lebar.
Itu foto hitam putih adalah situasi yang berbeda sama sekali. Untuk menghindari kekaburan, gunakan kecepatan rana yang lebih lama dan gunakan aperture yang lebih kecil.
Dengan mengurangi kedalaman bidang dan meningkatkan ukuran aperture, Anda akan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke kamera, sehingga mengurangi keburaman latar belakang. Hal ini dapat membantu menonjolkan fitur spesifik pada lanskap, seperti danau atau puncak gunung.
Jika Anda ingin menangkap warna yang dalam, seperti merah, kuning, dan oranye, depth of field (kedalaman bidang) lebih penting. Selain itu, Anda dapat membuat gambar yang terdistorsi untuk menampilkan fitur tertentu di latar belakang, seperti cabang pohon, batu, dan fitur lainnya.
Anda dapat membuat efek distorsi dengan menggunakan lensa zoom. Untuk menggunakan lensa zoom, pastikan kamera Anda dipasang pada tripod. Pastikan Anda menutup mata sebelum memperbesar.