Kita biasanya menganggap ketapel sebagai sesuatu yang digunakan pada Abad Pertengahan untuk menghancurkan dinding kastil. Namun ketapel memiliki sejarah yang sangat panjang jauh sebelum zaman kastil dan ketapel dikembangkan dan dirancang dengan berbagai cara oleh banyak budaya berbeda selama berabad-abad.
Apa itu ketapel?
Definisi umumnya adalah ketapel adalah mesin yang menyimpan energi kemudian dengan cepat melepaskan energi tersebut untuk menembakkan proyektil. Untuk menjadi ketapel yang “nyata”, mesin tersebut umumnya harus terlalu besar untuk dapat dibawa oleh seseorang. Jika kita hanya menggunakan penyimpanan dan pelepasan energi untuk mendefinisikan ketapel, maka busur besar juga sesuai dengan definisi ini. Jadi ukuran mesin itu penting.
Bagaimana ketapel berkembang?
Ketapel adalah cabang dari Crossbow. Seiring waktu, busur panah menjadi semakin besar. Mereka berubah dari senjata genggam menjadi sesuatu yang disebut Busur Perut yang begitu besar sehingga harus ditahan di perut seorang ksatria. Dari sana mereka menjadi lebih besar dan menjadi sesuatu yang disebut busur panah berdiri dimana mereka dipasang pada dudukan. Akhirnya mereka menjadi cukup besar untuk didefinisikan sebagai sesuatu yang tersendiri dan bukan lagi busur panah. Perubahan ukuran ini juga membawa perubahan dalam cara pengoperasiannya.
Kapan ketapel pertama kali muncul dan di mana? Tulisan paling awal tentang ketapel berasal dari Tiongkok sekitar abad ke-3 dan ke-4 SM dan jenis ketapel awal ini mirip dengan panah besar. Tingginya sekitar 8 kaki. Benar kalau ini adalah ketapel namun hal yang membuat ketapel menjadi mesin yang umumnya kita anggap asli adalah perkembangan lengan ayunnya. Ini adalah lengan yang menahan ember dan proyektil.
Variasi Ketapel
Istilah “ketapel” digunakan untuk mendefinisikan berbagai macam mesin besar untuk melemparkan proyektil dan beberapa variasi yang lebih umum mencakup trebuchet, yaitu ketapel yang menggunakan gravitasi dan efek jungkat-jungkit untuk melemparkan proyektilnya. Variasi lainnya adalah ballista, yang mirip dengan panah otomatis dan menggunakan bahan gulungan yang dipilin untuk menghasilkan torsi sebagai cara menyimpan energi untuk dilepaskan.
Akhir dari Ketapel
Dengan penemuan dan penggunaan bubuk mesiu dan penciptaan artileri, ketapel menjadi usang sebagai senjata pilihan untuk berperang sekitar abad keempat belas.
Ketapel mempunyai sejarah yang panjang dan berubah secara dramatis selama berabad-abad. Ketapel sebenarnya yang kita anggap saat ini sebagai mesin pengepungan hanya digunakan secara terbatas pada abad pertengahan. Saat ia mulai berkuasa sebagai mesin penghancur, bubuk mesiu dan artileri dengan cepat menggantikannya sebagai senjata pilihan.