Mesir Kuno adalah tempat dengan keindahan alam dan daya tarik yang luar biasa bagi banyak orang saat ini. Dulunya merupakan pusat intrik, perdagangan, dan industri, namun banyak hal di Mesir yang tetap gelap dan misterius bahkan di dunia modern yang kita tinggali saat ini. Namun satu hal yang pasti, orang Mesir kuno adalah pengrajin dan salah satu jenis seni yang mereka kuasai adalah tembikar. Tembikar Mesir kuno sering ditiru saat ini karena berbagai alasan.
Para ahli telah mencapai semacam konsensus keyakinan bahwa orang Mesir kuno mungkin adalah orang pertama yang menggunakan enamel dalam tembikar—sebuah praktik yang menambah keindahan dan nilai besar pada tembikar, menjadikannya sebuah karya seni sejati. Hal yang menakjubkan adalah bahwa ini adalah sesuatu yang, kami yakini, diperkenalkan hampir empat ribu tahun yang lalu dan masih dihargai dalam masyarakat modern saat ini.
Untuk menggambarkan betapa pentingnya tembikar bagi orang Mesir kuno, sebenarnya ada potongan tembikar yang termasuk dalam hieroglif kuno yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dalam peradaban kuno ini. Tembikar dimasukkan dalam beberapa kilasan sejarah yang membuktikan pentingnya dan kesamaan penggunaannya.
Tembikar di Mesir kuno hampir selalu dibuat untuk digunakan, bukan untuk hiasan. Bahkan potongan tembikar yang lebih kecil dimaksudkan untuk menampung parfum, sedangkan potongan tembikar yang lebih besar berisi biji-bijian, air, anggur, dan bahkan daging untuk digunakan atau dikonsumsi nanti. Tembikar Mesir kuno juga dapat ditemukan dalam berbagai ukuran untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan pengisian tembikar. Merupakan hal yang umum untuk menemukan berbagai potongan dengan ukuran mulai dari tinggi satu inci hingga tinggi tiga atau empat kaki. Tembikar merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat Mesir di masa lalu seperti halnya peralatan pada masa sekarang dan berfungsi membuat kehidupan berjalan lebih lancar bagi orang-orang yang menggunakannya.
Di Mesir kuno, tembikar juga digunakan untuk beberapa upacara penguburan paling suci. Potongan tembikar digunakan untuk menampung organ tertentu setelah dikeluarkan dari tubuh selama proses pembalseman untuk mempersiapkan jenazah untuk dimakamkan. Masing-masing berikut ini: jantung dan paru-paru, hati, usus kecil, dan lambung ditempatkan dalam empat wadah terpisah yang terbuat dari tembikar dan dikubur bersama dengan jenazah. Perlu dicatat bahwa orang Mesir bukanlah satu-satunya peradaban yang menggunakan tembikar untuk berhubungan dengan orang mati. Orang Yunani kuno juga menyimpan abu orang mati dalam wadah keramik.